Kabar mengejutkan datang dari Bali yang memutuskan untuk mundur sebagai tuan rumah World Beach Games 2023. Keputusan ini menuai berbagai tanggapan dan kontroversi di kalangan pecinta olahraga dan penggemar event ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, keputusan tersebut diambil oleh panitia lokal karena ketidakpastian anggaran yang tidak didapatkan dari pemerintah. Tanpa kepastian tersebut, Bali merasa tidak mampu melaksanakan event tersebut dengan baik dan memilih untuk mengundurkan diri sebagai tuan rumah. (sumber: cnbc.com)
ANOC (Association of National Olympic Committee) merespons keputusan ini dengan kekecewaan dan kejutan. Mereka mengungkapkan rasa penyesalan dan meminta maaf kepada seluruh pihak yang terlibat dalam World Beach Games 2023. Para atlet yang telah bersiap untuk bertanding juga harus menghadapi kekecewaan besar karena harus membatalkan partisipasi mereka.
Namun, di balik pembatalan ini, masih ada harapan yang muncul. Dr. Dadang Hermawan, seorang praktisi akademik perguruan tinggi , memberikan pandangannya terkait keputusan ini. Menurutnya, keputusan mundur sebagai tuan rumah tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga memberikan peluang bagi Bali atau kota lain di Indonesia untuk menjadi tuan rumah event prestisius ini di masa mendatang.
Menurut beliau, “Keputusan Bali mundur sebagai tuan rumah World Beach Games 2023 adalah tindakan yang tidak mudah. Anggaran yang tidak pasti merupakan masalah serius yang perlu ditangani dengan baik. Namun, ini juga menjadi peluang bagi Bali dan Indonesia untuk lebih mempersiapkan diri dan menghadapi tantangan di masa depan. Dalam mengemban peran sebagai tuan rumah event internasional, penting bagi pemerintah dan panitia lokal untuk bekerja sama dalam memastikan keberlanjutan dan keberhasilan event ini.”
Dr. Dadang Hermawan menyatakan, “Meskipun pembatalan World Beach Games 2023 adalah sebuah kekecewaan, kita harus melihat peluang di masa depan. Bali atau kota lain di Indonesia masih memiliki kesempatan untuk menjadi tuan rumah event ini. Penting bagi pemerintah dan panitia lokal untuk bekerja sama, memastikan kepastian anggaran, dan mengoptimalkan potensi Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga berskala internasional.”
Pendapat Dr. Dadang Hermawan memberikan perspektif positif dan memberikan harapan bagi masa depan World Beach Games. Baginya, pembatalan ini harus dijadikan momentum untuk memperbaiki sistem perencanaan dan pengelolaan event olahraga di Indonesia.
Dalam kesimpulannya, meskipun terjadi pembatalan yang mengecewakan, kita harus tetap mempertahankan harapan dan semangat untuk masa depan World Beach Games. Kita berharap agar Bali atau kota lain di Indonesia mendapatkan kesempatan lain untuk menjadi tuan rumah event ini dan menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki. Mari kita dukung upaya mereka dan berharap yang terbaik untuk masa depan olahraga Indonesia.