JEMBRANA – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mendukung penuh Dr. Dadang Hermawan, Caleg DPR RI Dapil Bali. Bupati Tamba menyatakan program-program yang digalakkan Dr. Dadang Hermawan pro rakyat. Menurutnya, Dr. Dadang Hermawan selalu aktif kegiatan di masyarakat dengan silaturahmi di berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Jembrana. Dr. Dadang Hermawan Caleg DPR RI Dapil Bali Nomor Urut 4 Partai Demokrat.
“Saya terima kasih kepada beliau (Dr. Dadang Hermawan) yang selalu hadir di pertemuan-pertemuan yang melibatkan masyarakat. Jadi memang harus hadir di pertemuan- pertemuan seperti ini. Saya sebagai Bupati mengharapkan seluruh caleg untuk sowan ke masyarakat. Program Dr Dadang pro rakyat,” kata Bupati Jembrana, I Nengah Tamba pada acara peluncuran buku “Haji Raden Suharyo, Pejuang di Jalan Sunyi” di Gedung Bersama Loloan Barat, Negara, Jembrana, Minggu (28/1/2024) malam.
Bupati Tamba dan Dr. Dadang Hermawan hadir sekaligus menjadi pembicara dalam peluncuran buku tersebut. Dr. Dadang Hermawan memang tokoh pendidikan Bali yang tidak perlu diragukan lagi. Dr. Dadang Hermawan mempunyai program kongkret memajukan pendidikan Bali “Bali Bebas Anak Putus Sekolah dan Kuliah” Dr. Dadang memberikan beasiswa kepada ribuan pelajar dan mahasiswa yang tersebar di seluruh wilayah Bali.
Peluncuran buku
Sementara itu, dalam peluncuran buku tersebut, Tamba melibat Raden Suharyo merupakan sosok yang ditulis dalam buku “Pejuang di Jalan Sunyi” sebagai anak muda Jembrana di zamannya yang mempunyai integrasi yang luar biasa, dalam menjaga martbat dan harga diri, terutama keluarga dan bangsanya. Padahal, kata Tamba, di zaman itu kalau kita mau disuap, mudah sekali kita disuap. Mudah sekali untuk mencari kekayaan untuk diri sendiri.
“Di sini kata kunci yang kita dapatkan bagaimana anak muda konsisten. Dia (Raden Suharyo) masih muda sudah pergi meninggalkan rumah untuk perubahan. Untuk berjuang. Tidak mau menjadi anak yang terjajah, anak yang tertindas,” ujar Bupati Tamba.
Menurutnya, karena ruang lingkup Kabupaten Jembrana, maka Raden Suharyo berjuang sebatas di Jembrana. “Kalau beliau ada di lingkungan elite Jakarta mungkin pengaruhnya beda. Beliau akan mengguncangkan Indonesia. Beliau menginsipirasi bagaimana anak muda sekarang punya martabat, punya harga diri, dan punya tujuan,” tambah Tamba.
Ia menilai, buku “Pejuang di Jalan Sunyi” karya Eka Sabara ini memberikan suatu gambaran kepada bagaimana anak muda harus berjuang. Ia berharap, buku ini dibaca generasi muda sehingga tergerak dalam dirinya untuk meneladani tokoh Raden Suharyo.
Dr, Dadang Hermawan juga memberikan ulasan dalam peluncuran buku tersebut. Menurut Dr. Dadang Hermawan, generasi milenial sekarang memang kurang menyukai sejarah, karena bagi mereka, sejarah adalah masa lampau, kita masa depan.
“Tetapi menurut saya sejarah tetap penting untuk dijadikan referensi untuk tindakan kita di masa yang akan datang. Saya berharap buku ini selain dicetak juga ada buku dalam bentuk online atau digital yang bisa diakses semua orang, termasuk generasi muda yang sehari-harinya selalu bergaul dengan yang namanya gadget, yang namanya gawai, yang namanya HP,” kata Dr. Dadang Hermawan.
Pada peluncuran buku tersebut juga dihadiri keluarga Raden Suharyo yaitu putranya R. Azhari, Ketua Forum Pemerhati Sejarah Islam (FPSI) Bali, H. Imam Asrorie, sejumlah tokoh Muslim Jembrana, serta pengurus FPSI Buleleng. Juga hadir para pemuda-pemudi Loloan.
Buku “Haji Raden Suharyo, Pejuang di Jalan Sunyi” ditulis budayawan dari Loloan Barat, Eka Sabara. Dalam pengantarnya, Eka Sabara menjelaskan, bahwa kepahlawanan Raden Suharyo tidak banyak dikenal generasi saat ini. Karena memang Raden Suharyo sendiri menutupi perannya tersebut. “Peranan penting Raden Suharyo dalam aksi-kasi gerilya bersama para pejuang di wilayah Jembrana, yang menandai sebuah era kebangkitan kaum muda Jembrana pada masa-masa perjuangan Kemerdekaan RI,” kata dia. (*)
