MANGUPURA – Dedikasi Dr. H. Dadang Hermawan terhadap pendidikan di Bali tak perlu diragukan lagi. Dr. Dadang dengan sepenuh hati melakukan langkah kongkret untuk kemajuan pendidikan Bali. Kiprahnya sebagai akademisi dan tokoh pendidikan di Bali benar-benar nyata. Dr. Dadang tidak hanya membangun sekolah di tingkat SMA/SMK/MA dan kampus untuk kuliah DIII/SI dan S2, namun lebih dari itu.
Dr. Dadang pun bergerak memberikan solusi nyata dalam mengembangkan pendidikan. Dr. Dadang membuat terobosan-terobosan baru untuk mengatasi atau kendala finansial yang sering ditemui di dunia pendidikan. Beasiswa tidak hanya diberikan bagi siswa dan mahasiswa yang berprestasi, namun bagi siswa dan mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu.
Jemput bola dan turun langsung ke pelosok-pelosok desa untuk mengajak anak-anak agar sekolah dan kuliah. Tidak ada alasan bagi anak-anak di Bali putus sekolah. Atau tidak ada alasan lagi bagi orangtua yang tidak menyekolahkan anaknya. Terobosan lain Dr. Dadang yang tidak kalah ciamik yaitu program magang mahasiswa ke luar negeri. Tidak tanggung-tanggung, Dr. Dadang membuka kerjasama dengan perusahaan luar negeri untuk penempatan magang plus kerja para mahasiswa ITB STIKOM Bali, Polnas Bali dan Politeknik Ganesha Guru Singaraja.
Dedikasi dan program Dr. Dadang dalam membangun pendidikan di Bali ini mendapatkan apresiasi dari GM Axioo Indonesia, Umayya. Ia pun salut dengan apa yang telah dilakukan Dr. Dadang untuk meningkatkan intelektualitas masyarakat Bali. Hal ini disampaikan Umayya di sela-sela acara Seminar Internasional Guru – Intel Skills For Innovation di Ruang Kerta Ghosana, Puspem Badung pada Kamis, 24 Agustus 2023.
“Hari ini yang dibutuhkan sekarang ini adalah kampus-kampus seperti ITB STIKOM Bali, bisa menggandeng dan menggendong semua stakeholder pendidikan. Baik mahasiswanya, dosennya, bisa mendapatkan modal yang sama dengan kemampuan teknologi, menggunakan atau mengaplikasikan teknologi terbaru. Itu yang akan dibutuhkan kampus-kampus seperti STIKOM. Kenapa? Karena hari ini kalau kita melihat semua dukungan baru diarahkan ke mahasiswa sedangkan untuk institusi dan sekolah itu belum semua melakukan. Namun hari ini, kami melihat itu yang dilakukan STIKOM Bali sesuai yang dipaparkan Pak Rektor ITB STIKOM (Dr. Dadang Hermawan),” jelas Umayya.
Umayya juga menjelaskan, pihaknya memilih ITB STIKOM Bali sebagai partner karena ITB STIKOM adalah institusi banyak yang mempunyai ide dan perkembangannya menyesuaikan dengan kebutuhan teknologi, aktif dengan digitalisasi. “Sekarang semua berkiblatnya ke digitalisasi, kedua, STIKOM secara aktif melakukan edukasi pendidikan di Bali. Selain itu, kami melihat STIKOM mempunyai infrastruktur yang cukup lengkap, mulai dari SMK, Politeknik, ITB STIKOM Bali, dan ekosistem pendidikan di Bali berjalan dengan baik dan itu digawangi oleh STIKOM. Itulah alasan, kenapa kami memilih STIKOM sebagai partner pendidikan di Bali,” jelas Umayya.
Lebih lanjut Umayya mengatakan, tujuan Axioo Indonesia bersama ITB STIKOM Bali menggelar Seminar Internasional Guru – Intel Skills For Innovation di antaranya menggalakkan kurikulum merdeka, menggarah kampus lebih dekat dengan industri, menyiapkan ahli-ahli lebih terampil dengan teknologi terkini. “Dengan pendampingan dari STIKOM, dan tenaga dari STIKOM akan turun ke sekolah jadi kami akan memberikan kurikulum dan pendampingan-pendampingan, itu yang menyatu, setelah dari SMA/SMK yang nantinya akan bisa berkelanjutan ke perkuliahan dengan didampingi oleh industri yang sama yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jadi kami menyiapkan satu ekosistem pendidikan di Bali itu mulai SMP, SMA/SMK hingga kampus. Kami akan menyasar ke semua ekosistem, infrastruktur atau tempat pendidikan, pengajarnya atau guru-gurunya, dan yang siswanya,” katanya.
Seminar Internasional Guru – Intel Skills For Innovation yang diikuti sekitar 411 guru se-Bali diisi dengan pengarahan dan sambutan-sambutan. Di antaranya, sambutan Ketua Panitia, Dr. Evi Triandini, Ketua Yayasan WDS ITB STIKOM Bali, Drs. IB Dharmadiaksa, Msi, Direktur Mitra DUDI, Uuf Brajawidagada, ST, MT,Ph.D, MarComm B One Corporation, Reni Ressy, Sambutan Bupati Badung diwakili Kepala Disdikpora Badung, dan Sambutan Kepala Disdikpora Bali, Drs. IKN Boy Jayawibawa, Msi.
Seminar Internasional Guru – Intel Skills For Innovation juga menghadirkan Education Specialist Asia Pacific, Audrey Lim, Intel Education & Centre Excellence, Direktur Axioo Class Program, Timotius Theopelus, Axioo Robotic, Handry Khoswanto dan Direktur RnD PT Mitra Bisnis Cipta Karya (Sekolahqu), Surya Agung Aditya dengan moderator Andi Antono. Dalam seminar tersebut, Dr. Dadang Hermawan juga menjadi narasumber. Dalam pemaparannya Dr. Dadang mengajak kepada guru-guru di Bali untuk upgrade Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Seminar diakhiri penyerahan Piagam Penghargaan dari Axioo dan Intel ke ITB STIKOM Bali, Polnas Bali dan SMKTI Bali Global Badung. (*)