DH PEDULI | Dr. Dadang Kunjungi Korban Kebakaran di Cupel, Beri Santunan dan Beasiswa
SOBAT DH BALI, Dr. H. Dadang Hermawan silaturahmi ke beberapa tokoh di Kabupaten Jembrana pada Ahad atau Minggu, 30 Juli 2023. Dalam kegiatan tersebut, Dr. Dadang tidak hanya silaturahmi tetapi menyempatkan berkunjung ke rumah warga di Banjar Mandar, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana yang ludes terbakar pada Minggu, 23 Juli 2023 pagi.
Dr. Dadang pun melihat secara langsung kondisi rumah yang tinggal rangka dan tembok saja. Dr. Dadang pun menemui korban kebakaran rumah tersebut bernama Ahmad Haidir, 43 tahun. Dr. Dadang mendengarkan cerita Haidir ketika musibah kebakaran tersebut terjadi.
Setelah melihat langsung dan mendengarkan cerita musibah yang dialami Haidir, Dr. Dadang memberikan semangat dan motivasi kepada Haidir. Tidak hanya itu, Dr. Dadang juga memberikan santunan kepada Haidir.
“Tentunya saya turut empati atas kejadian kebakaran ini. Semoga keluarga Pak Haidir selalu diberikan kesabaran dan ketabahan. Santunan ini tentu tidak seberapa, mudah-mudahan dapat meringankan beban keluarga,” kata Dadang Hermawan.
Di tengah mendengarkan cerita, Dr. Dadang bertanya apakah korban Haidir memiliki anak. Kemudian, Haidir memanggil anaknya yaitu Ira. Setelah ditanya, Ira merupakan siswi kelas XII MAN 3 Jembrana. Dr. Dadang pun memberikan motivasi dan dorongan agar anaknya tetap sekolah dan melanjutkan kuliah. Dr. Dadang juga langsung memberikan beasiswa 100 persen kepada anak Haidir jika nanti melanjutkan kuliah di ITB STIKOM Bali.
“Ini bagian bentuk kepedulian kita, terutama untuk pendidikan anak-anak di Bali. Jadi, jika Ira nanti lulus MAN, maka bisa langsung melanjutkan ke ITB STIKOM Bali. Pak Haidir tidak perlua khawatir mengenai biaya kuliahnya. Semoga ini bisa membantu Pak Haidir sekeluarga,” kata Dadang Hermawan.
Peristiwa kebakaran rumah
Ahmad Hadir menceritakan perihal kejadian kebakaran yang melanda rumahnya. Rumah Haidir yang berukuran 10 x 7 meter ludes terbakar. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WITA. Waktu itu, dia dan anggota keluarganya sedang terlelap tidur. Kejadian kebakaran diketahui pertama oleh nenek korban. Sang nenek membangunkan semua keluarganya dan meminta pertolongan warga sekitar untuk menghubungi pemadam kebakaran.
Saat pemadaman kebakaran tiba di lokasi, terjadi kobaran api yang sangat besar. Sebanyak 5 unit armada pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan untuk pemadaman. Hampir seluruh isi rumah terbakar, termasuk alat praktik pijat Haidir terbakar habis.
Petugas Damkar berhasil memadamkan api setelah menghabiskan sebanyak 14.500 liter air. Haidir mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Namun ia menduga karena korsleting listrik di bagian belakang rumah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini namun kerugian yang diderita Haidir diperkirakan sekitar Rp 100 juta.
Peristiwa kebakaran ini juga menjadi perhatian serius Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Bahkan Bupati Tamba dengan didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana meninjau langsung rumah Haidir pada Minggu (23/7/2023). Bupati Tamba memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar dan paket sembako kepada korban. Bupati Tamba mengatakan diharapkan bantuan sembako yang diberikan dapat membantu masyarakat terkena dampak kebakaran ini. Bupati Tamba juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih teliti dan waspada terhadap penggunaan peralatan listrik yang seringkali menjadi penyebab terjadinya kebakaran. (*)