Sahabat DH, jemaah calon haji (Calhaj) dari Provinsi Bali resmi diberangkatkan secara serentak pada Jumat, 2 Juni 2023. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 189 Tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia Tahun 1444 H/2023 M kuota haji Provinsi Bali pada tahun 2023 sebanyak 698 orang.
Dari jumlah calhaj dari Bali tersebut terinci dari Kota Denpasar sebanyak 236 jemaah, Kabupaten Badung 140 jemaah, Buleleng 98 jemaah, Jembrana 79 jemaah, Klungkung 25 jemaah, Karangasem 19 jemaah, Tabanan 44 jemaah, Gianyar 30 jemaah, Bangli 6 jemaah dan PHD 1 jemaah. Selain itu, jemaah yang mutasi keluar Provinsi Bali sejumlah 20 orang.
Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM Bali, Doktor (Dr) H. Dadang Hermawan mengapresiasi proses dan pelaksanakan haji tahun 2023. Tokoh akademisi yang konsen dengan perkembangan Provinsi Bali berharap kepada para calon haji bersyukur atas terlaksananya pemberangkatan tersebut.
“Wajib bersyukur kepada Allah SWT atas terlaksananya pemberangkatan calon haji dari Bali setelah bertahun-tahun menunggu giliran kuota keberangkatan,” kata Dr. H. Dadang yang telah menunaikan ibadah haji pada 2017 lalu bersamanya istrinya.
“Ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 kemarin, yang semakin memperpanjang antrean calon haji di negara kita. Jadi kita wajib bersyukur tahun ini terlaksana pemberangkatan calon haji,” tambahnya.
Kepada jemaah calon haji dari Bali, Dr. H. Dadang berpesan agar mampu melaksanakan seluruh rukun ibadah haji dengan baik. Ibadah haji mrupakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji wajib dilaksanakan umat Islam yang mampu, baik secara lahir dan batin. “Semoga calon haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan sempurna sesuai dengan rukun haji,” kata dia.
Dr. H. Dadang juga meminta kepada petugas haji agar menunjukkan profesionalisme dalam membantu jemaah Indonesia karena fungsinya memberikan pelayanan terbaik pada jemaah. Selain itu, Dr. H. Dadang berharap kepada pemerintah pusat agar bernegosiasi kepada pemerintah Saudi Arabia terkait penambahan kuota haji untuk Indonesia. Pada tahun 2023, Indonesia mendapatkan 221.000 kuota, terdiri atas 203.320 kuota jemaah haji reguler dan 17.680 kuota jemaah haji khusus, sedangkan kuota yang diperoleh Provinsi Bali sebanyak 698 Jemaah Haji. “Saya berharap pemerintah kita terus bernegosiasi dengan pemerintah Saudi Arabia dalam rangka meningkatkan kuota haji,” ujar Dr. H. Dadang.
- H. Dadang berharap kepada keluarga jemaah dan masyarakat Indonesia, mendoakan peada Jemaah calon haji Indonesia agar senantiasa diberikan kekuatan, kesehatan, dan kelancaran dalam beribadah haji. Tentunya, kata dia, setiap muslim yang melaksanakan ibadah haji memiliki harapan menjadi seorang haji mabrur. Maka Dr. H. Dadang berdoa agar seluruh jemaah calon haji menjadi haji mabrur;
“Allahummaj’alahu hajjan mabruura, wa sa’yan masykuura, wa dzanban maghfuura. Semoga calon haji Indonesia dalam keadaan sehat wal afiat dan dapat kembali ke Tanah Air dengan membawa predikat haji mabrur, Amin,” ucap Dr. H. Dadang.
Seperti diketahui, haji mabrur atau haji makbul adalah istilah bagi umat Islam yang menjalankan ibadah haji di Kota Makkah dengan baik, benar, dan khusyuk. Dengan kata lain, haji mabrur adalah ibadah haji yang diterima oleh Allah SWT.
Via Embarkasi Surabaya
Jemaah calon haji dari Provinsi Bali dengan jumlah sebanyak 698 orang ini tergabung dengan beberapa kloter di embarkasi Surabaya. Untuk Bali ada di kloter 45 dan 46 yang merupakan keberangkatan gelombang kedua sehingga nanti turun dari Jedah ke Mekah. Kloter 45 berisi penuh jemaah dari Bali sedangkan untuk kloter 46 dari Bali sebagian besar Denpasar dan beberapa kabupaten di Pulau Jawa lainnya seperti Trenggalek dan Sidoarjo.
Jemaah diterima di Embarkasi Surabaya pada Jumat 9 Juni 2023 sekitar pukul 16.00 WIB. Keberangkatan dari Sukolilo, Surabaya pada 10 Juni 2023 juga sekitar pukul 16.00 WIB. Diperkirakan jemaah masuk Jedah pada pukul 22.25 waktu Arab Saudi.
46,98 Persen dari Pekerja Swasta
Dari jumlah jemaah calon haji Bali sebanyak 698 orang tersebut berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, jemaah pria berjumlah 337 orang atau 48,28% persen dan jemaah wanita sebanyak 361 orang atau 51,72%. Sedangkan secara umum profesi Jemaah dapat diajabarkan sebagai berikut; pekerja swasta sebanyak 330 orang atau 46,98%, ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 160 orang atau 22,92%, pedagang sebanyak 128 orang atau 18,34%, petani atau nelayan sebanyak 24 orang atau 3,67%, pelajar atau mahasiswa sebanyak 19 orang atau 2,72%, PNS atau pensiunan 18 orang atau 2,2%, TNI atau POLRI sebanyak 10 orang atau 1,43%, BUMN atau BUMD sebanyak 9 orang atau 1,25%.
Jika dilihat dari tingkat pendidikan jemaah calon haji, untuk pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA berjumlah 485 orang atau 69,51%, Diploma ke atas sebanyak 211 orang 30,49%. Dari jumlah calon haji tersebut sebanyak 41 orang pernah melaksanakan ibadah haji dan 657 orang belum pernah haji.
3 Fasilitas Disiapkan Selama di Mekkah
Kepala Biro Humas Data dan Informasi Akhmad Fauzin mengatakan, ada tiga hal yang sudah dipersiapkan panitia untuk memfasilitasi aktivitas ibadah jemaah haji Indonesia selama di Makkah. Seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, ketiga fasilitas tersebut adalah pertama, pemerintah menyiapkan 108 hotel. Hotel ini tersebar pada lima wilayah di Makkah, yaitu; Jarwal, Misfalah, Raudhah, Syisyah, dan Mahbas Jin.
Kedua, menyiapkan layanan konsumsi. Selamat di Makkah, jemaah akan mendapat tiga kali makan sehari, berupa sarapan, makan siang, dan makan malam. Ketiga, untuk mempermudah giat ibadah jemaah selama di Makkah, PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan angkutan bus Shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang selama 24 jam. (*)