DENPASAR – Tokoh Pendidikan dan Cendekiawan Bali, Dr. Dadang Hermawan mengajak ibu-ibu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bali untuk memanfaatkan digitalisasi. Dr. Dadang mendorong agar UMKM Go-Digital dengan berbagai pendekatan, di antaranya melalui peningkatan literasi digital, kapasitas, dan kualitas usaha. Selain itu, Dr. Dadang mengatakan, tidak kalah pentingnya adalah marketing berbasis digitalisasi. Dr. Dadang menyatakan dengan digitalisasi maka langkah tersebut mendorong UMKM naik kelas atau memperbesar skala usaha.
Hal itu dikatakan Dr. H. Dadang Hermawan di sela-sela menghadiri Gebyar Milad ke-106 Aisyiyah dan Milad ke-104 Taman Kanak-kanak Aisyiyah (TK ABA) di Taman Kota Denpasar, Lumintang pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Dr. Dadang Hermawan disambut antusias oleh ibu-ibu. Dr. Dadang Hermawan mengunjungi stand UMKM yang dijaga ibu-ibu. Bahkan Dr. Dadang mencicipi jajanan dan minuman hasil UMKM ibu-ibu tersebut. Dr. Dadang Hermawan menyempatkan belanja di stand UMKM. Uniknya, Dr. Dadang Hermawan membagikan makanan kepada pengunjung terutama anak-anak untuk bersama-sama menikmati jajanan UMKM tersebut. Dr. Dadang Hermawan ngobrol santai dengan para pelaku UMKM.
“Di masa pandemi kemarin, UMKM yang telah “on boarding” ke dunia digital yang mampu bertahan bahkan meningkatkan skala usahanya. Untuk itu, saya berharap ibu-ibu UMKM bisa memanfaatkan digitalisasi agar UMKM-nya bisa naik kelas,” ujar Dr. Dadang Hermawan.
Dr. Dadang Hermawan mengatakan dengan digitalisasi banyak manfaatnya di masa sekarang ini. Menurut Dr. Dadang digitalisasi tidak hanya dalam memperluas pasar namun juga di dalam proses bisnisnya, melalui penguatan database (basis data tunggal), peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan kawasan atau kluster terpadu UMKM.
Dr. Dadang berharap ibu-ibu pelaku UMKM memaksimalkan pemanfaatan aplikasi digital agar mampu mendongkrak pendapatan dan meningkatkan kelas bisnisnya. Harapannya kata Dr. Dadang agar UMKM mampu meningkatkan kapasitas penggunaan aplikasi digital dalam kegiatan usahanya.
Seperti diketahui kunci bagi UMKM untuk bisa naik kelas, satu di antaranya dengan penguatan literasi digital. Sektor UMKM di dalam negeri memiliki kontribusi luar biasa terhadap perekonomian Indonesia, mencapai Rp 8.573 triliun sumbangan sektor itu terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) jumlah UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,2 juta yang memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja yang sangat besar. Kontribusi UMKM di Indonesia mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta mampu menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi.
Berdasarkan riset Google, Temasek, Bain pada 2020, ada 38 persen pengguna internet baru dengan rata-rata waktu online per harinya 4,3-4,7 jam/orang. Bahkan, World Bank menyebutkan, 80 persen UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik. Di akhir pernyataannya, Dr. Dadang juga siap membantu sektor UMKM di Bali dengan memberikan penjaminan kredit permodalan. (*)