SOBAT DH Bali, Dr. H. Dadang Hermawan disambut antusias para tokoh masyarakat Islam di Kabupaten Jembrana, pada Ahad atau Minggu, 30 Juli 2023. Pertemuan diskusi di Rumah Makan Bu Rijal, Kota Negara tersebut berlangsung dalam suasana dekat dan hangat.
Perwakilan tokoh Muslim di Kabupaten Jembrana pun menyampaikan masukan dan saran kepada Dr. Dadang Hermawan mengenai pendidikan di Bali. Dalam pertemuan dibahas bagaimana menyatukan visi dan misi menyatukan Umat Islam di Kabupaten Jembrana dengan semangat Islam Rahmatan Lil Alamiin. Tokoh Muslim di Jembrana juga menyatakan bahwa sosok Dr. Dadang Hermawan merupakan tokoh yang sangat perhatian terhadap pendidikan di Bali. Selain itu, mereka mengenal Dr. Dadang Hermawan sebagai yang toleransi dalam keberagaman dan keberagamaan.
“Saya secara pribadi dan mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih atas kedatangan Dr. Dadang Hermawan. Kami mengenal Dr. Dadang sebagai Rektor ITB STIKOM Bali dan tokoh akademisi di Bali. Jadi ini kesempatan yang sangat baik bagi kami bisa menyampaikan aspirasi tentang pendidikan,demi kemajuan dan kesejahteraan anak-anak kami di era sekarang dan mendatang,” kata Tokoh Muslim Pengambengan, Jembrana Eka Sabara.
Dr. Dadang yang dikenal sosok yang dekat dengan siapapun ini menyampaikan maksud dan tujuan datang ke Kabupaten Jembrana. Menurutnya, ia datang dalam rangka silaturahmi secara khusus kepada tokoh Muslim di Kabupaten Jembrana.
“Silaturahmi seperti sangat bermanfaat bagi semuanya. Saya mengucapkan terima kasih kepada para tokoh masyarakat di Jembrana yang berkenan hadir dalam pertemuan ini. Saya sudah merasakan bagaimana manfaat silaturahmi ini,” kata Dr. Dadang.
“Saya selalu terbuka kepada siapapun. Saya menerima setiap orang yang ingin bertemu dengan saya. Apalagi datang ke tempat saya, misalnya di STIKOM Bali saya akan terima apapun itu maksud dan tujuannya, dan memuliakan tamu adalah kewajiban,” kata Dr. Dadang.
Dr. Dadang pun langsung menanggapi masukan tentang pendidikan di Bali, terutama pendidikan tinggi. Berdasarkan data BPS Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) tahun 2022 baru menyentuh angka 38,46 persen. Menurutnya, angka APK tersebut masih harus ditingkatkan minimal menjadi 60 persen. Salah satunya dengan mendorong agar masyarakat di Bali memasukkan anaknya ke Perguruan Tinggi. Dr. Dadang mengakui, banyak kendala bagi orangtua untuk mengkuliahkan anak-anaknya, terutama dari segi biaya. Dr. Dadang pun mengatakan, para orangtua tidak perlu khawatir dan takut dengan biaya kuliah anaknya. Ada banyak solusi, di antara dengan program Beasiswa di ITB STIKOM Bali.
Menurut Dr. Dadang, kuliah tidak hanya mencari gelar atau mendapatkan gelar, namun lebih dari itu, anak-anak yang kuliah di ITB STIKOM Bali bisa dijamin lulusannya memiliki masa depan yang lebih cerah. Di antaranya para ribuan alumni ITB STIKOM Bali sudah bekerja di berbagai instansi pemerintah, perusahaan swasta baik dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan kata Dr. Dadang, mahasiswa ITB STIKOM Bali bisa magang di luar negeri, Jepang, Taiwan, Singapura dan masih banyak lagi.
“Ada banyak program di ITB STIKOM Bali, beasiswa 100% dan magang di luar negeri yang digaji. Ada mahasiswa yang pulang dari luar negeri membawa uang ratusan juta. Tentu itu menjadi kebanggaan bagi kita semua,” ujarnya.
“Kami berharap, anak-anak di Bali banyak yang melanjutkan pendidikan hingga lulus S-1. Jangan takut dan khawatir mengenai biaya, Insyaallah setiap ada kemauan pasti ada jalan, kita selalu diajarkan untuk berikhitiar,” kata Dr. Dadang. (*)